- Pengendalian Gratifikasi
- Katakan No ✋pada Gratifikasi
- ERACS (Enhanced Recovery Caesarean Section)
- KERJA BAKTI PEMELIHARAAN DAN PENINGKATAN RUANG TERBUKA HIJAU DI LINGKUNGAN RSUD R.A.A. TJOKRONEGORO
- PENANDATANGAN PERJANJIAN KERJASAMA HEMODIALISA
- PELATIHAN KOMUNIKASI EFEKTIF UNTUK MENDUKUNG PELAYANAN PRIMA
- SERAH TERIMA JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN RSUD R.A.A TJOKRONEGORO
- PERINGATI HARI KESELAMATAN PASIEN SEDUNIA, MARI DUKUNG PERSALINAN YANG AMAN DAN BERMARTABAT
- TIPS MENJAGA BAHAN PANGAN SEHAT DAN AMAN DI MASA PANDEMI
- MENJAGA KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI ERA PANDEMI
PERINGATI HARI KESELAMATAN PASIEN SEDUNIA, MARI DUKUNG PERSALINAN YANG AMAN DAN BERMARTABAT
Hari Keselamatan Pasien Sedunia (World Patient Safety Day)

Setiap
tanggal 17 September diperingati sebagai Hari Keselamatan Pasien Sedunia (World
Patient Safety Day) yang digagas pendiriannya oleh Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO). Hari Keselamatan Pasien Sedunai dimulai pada tahun 2019, dengan tujuan
untuk meningkatkan solidaritas dan tindakan bersama semua negara serta mitra
internasional untuk meningkatkan keselamatan pasien. Peringatan ini ada untuk
menyatukan antara pasien, keluarga, petugas kesehatan, masyarakat, komunitas
dan pembuat kebijakan untuk menunjukkan komitmen dalam keselamatan pasien.
Peringatan
hari keselamatan pasien sedunia ini berbeda tema setiap tahunnya. Tema pada
tahun ini adalah “Safe Maternal and Newborn Care” atau “Dukung persalinan yang
aman dan bermartabat mulai sekarang”. Tujuan dari tema tersebut yaitu untuk
mengutamakan perawatan ibu dan bayi baru lahir. Hal tersebut menjadi penting
karena adanya gangguan layanan kesehatan karena Pandemi Covid-19.
Tingkat
kematian ibu saat persalinan sebesar 76% di Indonesia yang menjadi perhatian
pemerintah dalam rangka peringatan Hari Keselamatan Pasien Sedunia” tutur
Pejabat Kementerian Kesehatan RI. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes
RI Abdul Kadir menuturkan bahwa faktor risiko persalinan terjadi mulai fase
sebelum dan saat hamil. Proporsi kematian ibu saat hamil 24 persen, saat
persalinan 36 persen dan 40 persen pasca-persalinan.
Berdasarkan
data tersebut, Kemenkes membuat strategi dalam upaya untuk meminimalisir laju
kematian ibu dan bayi, yakni (1) meningkatkan peran fasilitas pelayanan
kesehatan primer (2) penguatan sistem rujukan dan (3) melibatkan peran keluarga
serta masyarakat.
“Untuk
menurunkan angka kematian ibu dan bayi, kita harapkan bahwa semua ibu yang akan
melahirkan harus melahirkan di fasilitas layanan kesehatan” ujar Direktur
Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI. RSUD R.A.A. Tjokronegoro sendiri
mempunyai layanan PONEK yang terintegrasi selama 24 jam 7 hari, dilengkapi
dengan fasilitas sarana dan prasarana pendukung lainnya.
Peringatan
Hari Keselamatan Pasien Sedunia, diharapkan menjadi momentum upaya menurunkan
angkat kematian Ibu dan Bayi di Indonesia. Peningkatan layanan kesehatan dan
deteksi dini terhadap pasien, bisa menjadi upaya menekan angkat kematian di
rumah sakit.