- RSUD R.A.A. Tjokronegoro Gelar Forum Konsultasi Publik, Fokus pada Pengembangan Layanan Kesehatan
- RSUD R.A.A. Tjokronegoro Purworejo Terapkan Nilai-Nilai BerAKHLAK dalam Pelayanan Masyarakat
- HASIL SURVEI KEPUASAN RSUD R.A.A. TJOKRONEGORO SEMESTER I TAHUN 2024
- INFORMASI LAYANAN KLINIK GIGI UMUM
- PENINGKATAN DAN PEMBINAAN DISIPLIN BAGI PEGAWAI RSUD R.A.A. TJOKRONEGORO PURWOREJO
- PENYERAHAN SK PURNA TUGAS BAGI ASN RSUD R.A.A. TJOKRONEGORO
- PERUBAHAN NOMR KONTAK IGD RSUD R.A.A. TJOKRONEGORO PURWOREJO
- DONOR DARAH DALAM RANGKA HUT KE-4 RSUD R.A.A. TJOKRONEGORO
- BAKTI SOSIAL SUNATAN MASSAL DALAM RANGKA HUT KE-4 RSUD R.A.A. TJOKRONEGORO
- EDUKASI KESEHATAN GIGI PADA SISWA MI UNGGULAN ASH-SHIDDIQIYYAH
Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia
“Setiap Detik Berharga, Selamatkan Bangsa dari Tuberkulosis”
Hari Tuberculosis Sedunia (HTBS), diperingati setiap
tanggal 24 Maret dengan tema global berbeda setiap tahunnya. Untuk tema tahun
2021 adalah “The Clock Is Ticking. Its’ Time to Keep Our Promises. It’s Time to
#End TB” dan tema nasional yang diambil dalam peringatan HTBS tahun 2021 adalah
“Setiap Detik Berharga, Selamatkan Bangsa dari Tuberkulosis”.
Tuberkulosis (TBC) merupakan suatu penyakit paru – paru
yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis. TBC dapat
tersebar lewat udara ketika penderita TB mengeluarkan dahak atau cairan liur yang berisi
kuman tersebut ke udara, misalnya saat batuk, bersin, berbicara, dan meludah sembarangan. Kuman yang keluar dari
batuknya penderita tuberkulosis (TBC) dapat bertahan di
udara lembap yang tidak terpapar sinar matahari selama berjam-jam, bahkan
berminggu-minggu. Akibatnya, setiap orang yang berdekatan dan memiliki kontak
dekat dengan pasien TB berpotensi menghirup udara yang terkontaminasi bakteri
TBC. Akhirnya, mereka sangat berpotensi tertular. Tanda dan gejala dari
tuberculosis aktif yaitu batuk – batuk yang berlangsung tiga minggu atau lebih; batuk berdarah, nyeri dada, atau nyeri yang
timbul saat bernapas atau batuk; penurunan berat badan yang tidak disengaja, kelelahan, demam, keringat malam, menggigil, dan penurunan nafsu makan.
Diagnosis dari TBC
dapat dilakukan berdasarkan wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang tertentu. Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah
pemeriksaan dahak, tes darah, foto rontgen dada dengan sinar X, serta beberapa
jenis pemeriksaan lainnya. TBC dapat disembuhkan apabila penderita
patuh mengkonsumsi obat sesuai dengan resep dokter.
TBC
dapat dicegah dengan pemberian vaksin yang disarankan dilakukan sebelum bayi
berusia 2 bulan. Selain itu, pencegahan juga dapat dilakukan dengan cara
mengenakan masker saat berada di tempat ramai, menutup mulut sewaktu batuk dan bersin, mencuci tangan setelah selesai batuk dan
bersin, membuang dahak
pada tempatnya tidak di sembarang tempat, pemeriksaan
sedini mungkin, dan menjaga
kebersihan lingkungan rumah.
HTBS ditujukan untuk membangun kesadaran tentang wabah
Penyakit Tuberculosis, serta usaha untuk mengurangi penyebaran wabah tersebut.
Dimana untuk aksi Gerakan tersebut Kementerian Kesehatan Indonesia mencanangkan
program TOSS TBC. TOSS TBC merupakan singkatan dari “Temukan Tuberkulosis,
Obati Sampai Sembuh” salah satu pendekatan untuk menemukan, mendiagnosis,
mengobati dan menyembuhkan pasien TB untuk menghentikan penularan TBC di
masyarakat. TOSS TBC yang merupakan kegiatan penemuan secara aktif dan masif
sekaligus mendorong pasien TBC untuk memeriksakan diri dan menjalankan
pengobatan hingga tuntas. Diharapkan dari peringatan HTBS tersebut dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian bersama
terkait penanganan dan pencegah penyakit Tuberkulosis, serta eliminasi TBC.