MENGENAL LEUKIMIA PADA ANAK
Artikel Hari Kanker Dunia

By ADMIN 15 Feb 2021, 13:11:27 WIB HARI KESEHATAN
MENGENAL LEUKIMIA PADA ANAK

Leukimia atau kanker darah merupakan salah satu jenis kanker anak yang paling sering dijumpai pada usia anak-anak di bawah 18 tahun, termasuk anak yang masih di dalam kandungan. Leukimia merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sum-sum tulang. Angka kejadian leukimia di Indonesia adalah ¾ kasus dari keseluruhan kasus keganasan pada anak. Menurut Sistem Registrasi Kanker di Indonesia (SriKanDi) pada tahun 2005-2007, perkiraan angka kejadian kanker anak (0-17 tahun) sebesar 9 per 100.000 yang berarti bahwa diantara 100.000 anak terdapat 9 anak yang menderita leukimia.          

 

Leukimia diduga terjadi ketika adanya mutasi DNA pada sel-sel yang membentuk sel darah putih (leukosit) di sum-sum tulang. Mutasi DNA ini menyebabkan sel darah menjadi abnormal dan sel-sel akan tumbuh tak tekendali. Akibatnya, sum-sum tulang menghasilkan begitu banyak leukosit abnormal yang tidak berfungsi, sedangkan produksi leukosit normal amat sedikit jumlahnya. Jika jumlah sel abnormal tersebut semakin banyak, fungsi sel darah putih yang tadinya bertugas melindungi dan melawan infeksi, justru berubah menjadi sel ganas. Pembentukan sel-sel darah putih yang berlebihan pada leukemia ternyata merugikan produksi sel darah merah (eritrosit) dan trombosit yang menjadi menurun, bahkan sampai kritis di bawah normal dan menimbulkan berbagai gejala leukemia. Faktor lain yang dapat meningkatkan resiko leukemia adalah riwayat kanker sebelumnya, riwayat keluarga yang terkena leukimia, penyakit genetik, merokok, dan paparan pada zat kimia.

 

Anak-anak berpotensi mengalami leukemia hampir 60 persen. Leukemia paling banyak ditemui pada anak usia 2-6 tahun. Sayangnya, kebanyakan orangtua baru menyadari dan membawa mereka ke rumah sakit saat sudah dalam tahap akut. Kanker pada anak memang sulit untuk dideteksi karena berbeda dengan kanker pada orang dewasa. Selain itu anak yang belum bisa merasakan atau menceritakan keluhannya menjadi penyebab orang tua terkendala mengetahui gejala leukimia yang timbul pada anak.

 

Beberapa gejala leukimia yang harus menjadi perhatian bagi orang tua yaitu:

1.    Pucat, memar atau pendarahan dan nyeri tulang

2.    Terlihat benjolan atau pembengkakan yang tidak nyeri atau adanya tanda-tanda infeksi yang lain

3.    Penurunan berat badan atau demam tanpa ada sebab yang jelas, batuk yang menetap atau sesak nafas dan berkeringat di malam hari

4.    Perubahan yang terjadi pada mata, seperti terlihatnya manik putih juling, hilangnya penglihatan dan memar atau bengkak di sekitar mata

5.    Perut yang membuncit

6.    Sakit kepala yang menetap atau berat dan muntah (biasanya terjadi pada pagi hari atau dapat memburuk dari hari ke hari)

 

 

Setelah orang tua mengetahui tanda-tanda gejala leukimia pada anak, orang tua diharapkan untuk selalu memperhatikan kondisi anak, apakah terdapat gejala-gejala yang mengarah pada leukimia anak atau tidak. Apabila muncul gejala dan terdapat keluhan maka segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan dapat dilakukan oleh dokter umum atau dokter anak dengan melakukan pemeriksaan darah lengkap terlebih dahulu sebagai salah satu skrining awal kelainan pada darah. Setelah menjalani pemeriksaan awal dan diketahui anak terkonfirmasi menderita leukimia diharapkan orang tua untuk selalu rutin untuk menjalani pengobatan yang disarankan oleh dokter. Beberapa pengobatan leukimia yang dapat dilakukan pada anak yaitu kemoterapi, terapi radiasi, dan yang terbaru terapi terarah. Terapi terarah merupakan salah satu terobosan penting dalam pengobatan kanker yang secara khusus menyasar ke sel kanker tanpa menganggu sel normal dengan disesuaikan tipe atau sifat sel kanker.

 

Setiap tahunnya tanggal 15 Februari dilakukan peringatan untuk Hari Kanker Anak Sedunia. Tujuan utama dilakukan peringatan Hari Kanker Anak Sedunia adalah untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat kanker yang signifikan setiap tahunnya. Selain itu, hari kanker sedunia bertujuan untuk memberikan dukungan bagi para pejuang kanker. Orang tua sebagai pendamping utama anak diharapkan proaktif dalam mengawasi kondisi kesehatan anak di masa pertumbuhan dan perkembangannya sebagai upaya pencegahan kanker pada anak.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Instagram

Twitter


Facebook

Counter Pengunjung