- RSUD R.A.A. Tjokronegoro Gelar Forum Konsultasi Publik, Fokus pada Pengembangan Layanan Kesehatan
- RSUD R.A.A. Tjokronegoro Purworejo Terapkan Nilai-Nilai BerAKHLAK dalam Pelayanan Masyarakat
- HASIL SURVEI KEPUASAN RSUD R.A.A. TJOKRONEGORO SEMESTER I TAHUN 2024
- INFORMASI LAYANAN KLINIK GIGI UMUM
- PENINGKATAN DAN PEMBINAAN DISIPLIN BAGI PEGAWAI RSUD R.A.A. TJOKRONEGORO PURWOREJO
- PENYERAHAN SK PURNA TUGAS BAGI ASN RSUD R.A.A. TJOKRONEGORO
- PERUBAHAN NOMR KONTAK IGD RSUD R.A.A. TJOKRONEGORO PURWOREJO
- DONOR DARAH DALAM RANGKA HUT KE-4 RSUD R.A.A. TJOKRONEGORO
- BAKTI SOSIAL SUNATAN MASSAL DALAM RANGKA HUT KE-4 RSUD R.A.A. TJOKRONEGORO
- EDUKASI KESEHATAN GIGI PADA SISWA MI UNGGULAN ASH-SHIDDIQIYYAH
MENGENAL LEUKIMIA PADA ANAK
Artikel Hari Kanker Dunia
Leukimia atau kanker darah merupakan salah satu jenis
kanker anak yang paling sering dijumpai pada usia anak-anak di bawah 18 tahun,
termasuk anak yang masih di dalam kandungan. Leukimia merupakan penyakit keganasan
sel darah yang berasal dari sum-sum tulang. Angka kejadian leukimia di
Indonesia adalah ¾ kasus dari keseluruhan kasus keganasan pada anak. Menurut
Sistem Registrasi Kanker di Indonesia (SriKanDi) pada tahun 2005-2007,
perkiraan angka kejadian kanker anak (0-17 tahun) sebesar 9 per 100.000 yang
berarti bahwa diantara 100.000 anak terdapat 9 anak yang menderita leukimia.
Leukimia diduga terjadi ketika adanya mutasi DNA pada sel-sel yang membentuk sel darah putih
(leukosit) di sum-sum tulang. Mutasi DNA ini menyebabkan sel darah menjadi
abnormal dan sel-sel akan tumbuh tak tekendali. Akibatnya, sum-sum tulang
menghasilkan begitu banyak leukosit abnormal yang tidak berfungsi, sedangkan
produksi leukosit normal amat sedikit jumlahnya. Jika jumlah
sel abnormal tersebut semakin banyak, fungsi sel darah putih yang tadinya
bertugas melindungi dan melawan infeksi, justru berubah menjadi sel ganas. Pembentukan sel-sel darah putih yang berlebihan pada
leukemia ternyata merugikan produksi sel darah merah (eritrosit) dan trombosit yang
menjadi menurun, bahkan sampai kritis di bawah
normal dan menimbulkan berbagai gejala leukemia. Faktor lain yang dapat meningkatkan resiko leukemia
adalah riwayat kanker sebelumnya, riwayat keluarga yang terkena leukimia, penyakit
genetik, merokok, dan paparan pada zat kimia.
Anak-anak berpotensi mengalami leukemia hampir
60 persen. Leukemia paling banyak ditemui pada anak usia 2-6 tahun. Sayangnya,
kebanyakan orangtua baru menyadari dan membawa mereka ke rumah sakit saat sudah
dalam tahap akut. Kanker pada anak memang sulit untuk
dideteksi karena berbeda dengan kanker pada orang dewasa. Selain itu anak yang belum
bisa merasakan atau menceritakan keluhannya menjadi penyebab orang tua
terkendala mengetahui gejala leukimia yang timbul pada anak.
Beberapa gejala leukimia yang harus menjadi
perhatian bagi orang tua yaitu:
1.
Pucat, memar atau pendarahan dan nyeri tulang
2.
Terlihat benjolan atau pembengkakan yang tidak nyeri
atau adanya tanda-tanda infeksi yang lain
3.
Penurunan berat badan atau demam tanpa ada sebab yang
jelas, batuk yang menetap atau sesak nafas dan berkeringat di malam hari
4.
Perubahan
yang terjadi pada mata, seperti terlihatnya manik putih juling, hilangnya
penglihatan dan memar atau bengkak di sekitar mata
5.
Perut yang membuncit
6.
Sakit kepala yang menetap atau berat dan muntah (biasanya terjadi pada
pagi hari atau dapat memburuk dari hari ke hari)
Setelah orang tua
mengetahui tanda-tanda gejala leukimia pada anak, orang tua diharapkan untuk
selalu memperhatikan kondisi anak, apakah terdapat gejala-gejala yang mengarah
pada leukimia anak atau tidak. Apabila muncul gejala dan terdapat keluhan maka
segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Pemeriksaan dapat dilakukan oleh dokter umum atau dokter anak dengan melakukan
pemeriksaan darah lengkap terlebih dahulu sebagai salah satu skrining awal
kelainan pada darah. Setelah menjalani pemeriksaan awal dan diketahui anak terkonfirmasi
menderita leukimia diharapkan orang tua untuk selalu rutin untuk menjalani pengobatan
yang disarankan oleh dokter. Beberapa pengobatan
leukimia yang dapat dilakukan pada anak yaitu kemoterapi, terapi radiasi, dan
yang terbaru terapi terarah. Terapi terarah merupakan salah satu terobosan
penting dalam pengobatan kanker yang secara khusus menyasar ke sel kanker tanpa
menganggu sel normal dengan disesuaikan tipe atau sifat sel kanker.
Setiap tahunnya tanggal
15 Februari dilakukan peringatan untuk Hari Kanker Anak Sedunia. Tujuan utama dilakukan peringatan Hari Kanker Anak Sedunia adalah untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat kanker yang signifikan setiap
tahunnya. Selain itu, hari kanker sedunia bertujuan untuk memberikan dukungan
bagi para pejuang kanker. Orang tua sebagai pendamping utama anak diharapkan proaktif
dalam mengawasi kondisi kesehatan anak di masa pertumbuhan dan perkembangannya
sebagai upaya pencegahan kanker pada anak.