HARI TANPA TEMBAKAU SEDUNIA
Ayo, bersama kita ciptakan lingkungan yang sehat tanpa rokok dan terhindar dari COVID-19!

By ADMIN 31 Mei 2021, 09:16:56 WIB HARI KESEHATAN
HARI TANPA TEMBAKAU SEDUNIA

Hari Tanpa Tembakau sedunia (HTTS) atau World No Tobacco Day (WNTD) adalah sebuah gerakan global yang setiap tahunnya digencarkan oleh WHO (World Health Organization) setiap tanggan 31 Mei. Tema Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2021 adalah Commit to quit atau berkomitmen untuk berhenti. Gerakan ini menyerukan para perokok agar “berpuasa” tidak mengkonsumsi selama 24 jam serentak diseluruh dunia. Hal ini bertujuan untuk menyebarluaskan dampak kebiasaan merokok dengan menyadarkan dan mendorong orang – orang untuk berhenti mengkonsumsi tembakau dalam bentuk apapun. Ahli epidemiologi lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto dr. Yudhi Wibowo mengingatkan bahwa peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia merupakan momentum yang tepat untuk menggencarkan sosialisasi mengenai bahaya rokok. Gencarkan kampanye dan sosialisasi mengenai bahya merokok terutama ditengah pandemic Virus Covid-19 ini.

Setiap tahun 8 juta perokok meninggal akibat penyakit yang disebabkan oleh tembakau.  Merokok berdampak pada kesehatan, sosial, ekonomi, dan lingkungan, yang tidak hanya terjadi pada perokok aktif tetapi juga pada orang lain yang menjadi perokok pasif. Efek dari perokok pasif dengan perokok aktif hampir sama, karena asap rokok yang berada di sekitar perokok mengandung bahan toksik dan karsinogenik yang sama seperti yang dihisap oleh perokok aktif. Bayi dan anak-anak perlu dilindungi haknya dari kerugian akibat menjadi perokok pasif. Masa bayi dan anak-anak merupakan periode yang rawan terhadap paparan rokok, karena organ-organ tubuh seperti paru sedang tumbuh.

Di saat pandemi sekarang ini, kebiasaan merokok terbukti merusak paru-paru dan organ tubuh lainnya sehingga dapat meningkatkan risiko terjangkit COVID-19 yang parah. Perokok yang terinfeksi COVID-19 2 kali lebih butuh ventilator dan ruang ICU (Vardavas, ConstantineI, and Katerina Niktara, 2020). Rokok merupakan faktor resiko berbagai penyakit Tidak Menular (PTM), termasuk hipertensi dan diabetes yang dapat menjadi komorbid atau penyakit penyerta yang memperparah COVID-19. Dua penyakit ini menjadi penyebab kematian tertinggi pada penderita Covid-19. Dirjen P2P, dr. Achmad Yurianto, MARS, menyatakan bahwa faktor penyakit hipertensi, penyakit sesak nafas karena ada kelainan paru-paru, dan diabetes bisa menjadi penyebab meninggal kasus COVID-19. Kebiasaan memegang mulut ketika merokok serta penggunaan rokok elektronik juga bisa menjadi titik masuk penularan COVID-19. Hal ini menunjukkan potensi penularan COVID-19 kepada keluarga maupun masyarakat lainnya, utamanya perokok muda. Seiring dengan dimulainya era new normal life, maka kebiasaan merokok harus dihentikan sekarang juga karena sudah terbukti merupakan perilaku yang berbahaya bagi kesehatan. Justru kebiasaan seperti menjaga jarak, menggunakan masker dan rajin cuci tangan pakai sabun adalah perilaku normal yang harus kita lakukan untuk mencegah penularan Covid-19.

Momentum HTTS tahun ini mengingatkan kita untuk memerangi epidemi tembakau. Berhenti merokok dapat menurunkan risiko terkena stroke, kanker, penyakit jantung, dan gejala Covid-19 yang parah. Berhenti merokok memberikan kualitas hidup yang lebih sehat bagi diri sendiri dan keluarga. Kita juga jadikan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai kebiasaan dan budaya dalam era new normal life, antara lain selalu memakai masker saat berada di luar rumah, cuci tangan pakai sabun sesering mungkin, menerapkan etika batuk, dan menjaga jarak, serta hindari kerumunan.  Ayo, bersama kita ciptakan lingkungan yang sehat tanpa rokok dan terhindar dari COVID-19! 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Instagram

Twitter


Facebook

Counter Pengunjung