- RSUD R.A.A. Tjokronegoro Gelar Forum Konsultasi Publik, Fokus pada Pengembangan Layanan Kesehatan
- RSUD R.A.A. Tjokronegoro Purworejo Terapkan Nilai-Nilai BerAKHLAK dalam Pelayanan Masyarakat
- HASIL SURVEI KEPUASAN RSUD R.A.A. TJOKRONEGORO SEMESTER I TAHUN 2024
- INFORMASI LAYANAN KLINIK GIGI UMUM
- PENINGKATAN DAN PEMBINAAN DISIPLIN BAGI PEGAWAI RSUD R.A.A. TJOKRONEGORO PURWOREJO
- PENYERAHAN SK PURNA TUGAS BAGI ASN RSUD R.A.A. TJOKRONEGORO
- PERUBAHAN NOMR KONTAK IGD RSUD R.A.A. TJOKRONEGORO PURWOREJO
- DONOR DARAH DALAM RANGKA HUT KE-4 RSUD R.A.A. TJOKRONEGORO
- BAKTI SOSIAL SUNATAN MASSAL DALAM RANGKA HUT KE-4 RSUD R.A.A. TJOKRONEGORO
- EDUKASI KESEHATAN GIGI PADA SISWA MI UNGGULAN ASH-SHIDDIQIYYAH
Hari Lupus Sedunia
Mulai Lakukan Saluri, untuk Deteksi Lupus sedari Dini
10 Mei diperingati sebagai Hari Lupus
Sedunia. Tahun ini Hari Lupus Sedunia mengangkat pesan
"Make Lupus Visible" yang artinya buat lupus terlihat. Pesan
"Make Lupus Visible" mengajak seluruh masyarakat berpartisipasi
mengenalkan lupus kepada dunia melalui media sosial. Gerakan ini bertujuan agar
lupus dapat mendapat perhatian di bidang kesehatan internasional serta mendapat
dukungan berupa sumber daya yang lebih layak. Lupus adalah penyakit radang/ penyakit
autoimun dimana kondisi sistem imunitas atau kekebalan tubuh seseorang
kehilangan kemampuan untuk membedakan substansi asing (non-self) dengan sel dan jaringan
tubuh sendiri (self).
Kondisi ini membuat sistem kekebalan tubuh menyerang sel, jaringan, dan organ
tubuh sendiri yang sehat. Peradangan akibat hal ini dapat mempengaruhi berbagai
organ tubuh termasuk kulit, ginjal, otak, sel darah, paru-paru, jantung dan
persendian.
Lupus terdiri dari beberapa macam jenis, salah satu jenis
yang paling sering dirujuk masyarakat umum adalah Lupus Eritematosus
Sistemik (LES). Lupus dikenal sebagai penyakit ‘Seribu Wajah’ merupakan
penyakit inflamasi autoimun kronis yang hingga kini belum jelas penyebabnya.
Lupus juga memiliki sebaran gambaran klinis yang luas serta tampilan perjalanan
penyakit yang beragam, sehingga seringkali menimbulkan kekeliruan dalam upaya
mengenalinya.
Meski
hingga kini faktor risiko Lupus belum diketahui secara jelas, namun faktor genetic
[diketahui bahwa sekitar 7% pasien LES memiliki keluarga dekat (orang tua atau
saudara kandung) yang juga didiagnosis LES], imunologik dan hormonal [umumnya
perempuan lebih sering terkena penyakit Lupus dibandingkan laki-laki.
Meningkatnya angka pertumbuhan penyakit Lupus sebelum periode menstruasi atau
selama kehamilan mendukung dugaan hormon estrogen menjadi pencetus penyakit
Lupus], serta lingkungan [infeksi, stres, makanan, antibiotik (khususnya
kelompok sulfa dan penisilin), cahaya ultraviolet (matahari), penggunaan
obat-obatan tertentu, merokok, paparan kristal silica] diduga memegang peran
penting sebagai pemicu.
Lupus memiliki gejala yang mirip dengan penyakit lain, sehingga
sulit untuk dideteksi. Tingkat keparahannya pun beragam mulai dari ringan
hingga yang mengancam jiwa. Gejala Lupus dapat timbul secara tiba-tiba atau
berkembang perlahan. Pasien Lupus dapat mengalami gejala yang bertahan lama
atau bersifat sementara sebelum akhirnya kambuh lagi. Kesulitan dalam upaya
mengenali Lupus sering kali mengakibatkan diagnosis dan penanganan yang
terlambat.
Mendiagnosis
lupus seringkali sulit karena gejalanya menyerupai gejala penyakit umum
lainnya. Tetapi, tanda utama dari kondisi ini adalah ruam wajah yang
menyerupai sayap kupu-kupu. Saluri adalah PerikSa LUpus SendiRI yaitu cara mengenali Lupus
dalam diri. Sadari lupus sejak dini dengan mencermati sederet gejala dan
tanda tandanya. Penting bagi masyarakat untuk dapat mengenali gejala Lupus.
Penanganan yang lebih cepat dipastikan bisa meningkatkan kualitas dan harapan
hidup orang dengan lupus (odapus). Berikut gejala-gejala yang harus
diperhatikan:
·
Demam lebih dari 380C dengan sebab
yang tidak jelas
·
Rasa lelah dan lemah berlebihan
·
Sensitif terhadap sinar matahari
·
Rambut rontok
·
Ruam kemerahan berbentuk kupu-kupu yang melintang dari hidung ke
pipi
·
Ruam kemerahan di kulit
·
Sariawan yang tidak kunjung sembuh, terutama di atap rongga
mulut
·
Nyeri dan bengkak pada persendian terutama di lengan dan
tungkai, menyerang lebih dari 2 sendi dalam jangka waktu lama
·
Ujung-ujung jari tangan dan kaki pucat hingga kebiruan saat
udara dingin
·
Nyeri dada terutama saat berbaring dan menarik napas panjang
·
Kejang atau kelainan saraf lainnya
·
Kelainan hasil pemeriksaan laboratorium (atas anjuran dokter) :
o
Anemia : penurunan kadar sel darah merah
o
Leukositopenia : penurunan sel darah putih
o
Trombositopenia : penurunan kadar pembekuan darah
o
Hematuria dan proteinuria : darah dan protein pada pemeriksaan
urin
o
Positif ANA dan atau Anti ds-DNA.
Jika Anda mengalami minimal 4 gejala dari seluruh gejala yang disebutkan di
atas, maka dianjurkan untuk segera melakukan konsultasi dengan dokter di
Puskesmas atau rumah sakit agar dapat dilakukan pemeriksaan dan
penanganan lebih lanjut. Selamat Hari Lupus Sedunia 2021, mari bersama
tingkatkan kepedulian dan dukungan untuk Odapus dan keluarganya, salam sehat.
(sumber
: P2PTM Kemenkes)