- RSUD R.A.A. Tjokronegoro Gelar Forum Konsultasi Publik, Fokus pada Pengembangan Layanan Kesehatan
- RSUD R.A.A. Tjokronegoro Purworejo Terapkan Nilai-Nilai BerAKHLAK dalam Pelayanan Masyarakat
- HASIL SURVEI KEPUASAN RSUD R.A.A. TJOKRONEGORO SEMESTER I TAHUN 2024
- INFORMASI LAYANAN KLINIK GIGI UMUM
- PENINGKATAN DAN PEMBINAAN DISIPLIN BAGI PEGAWAI RSUD R.A.A. TJOKRONEGORO PURWOREJO
- PENYERAHAN SK PURNA TUGAS BAGI ASN RSUD R.A.A. TJOKRONEGORO
- PERUBAHAN NOMR KONTAK IGD RSUD R.A.A. TJOKRONEGORO PURWOREJO
- DONOR DARAH DALAM RANGKA HUT KE-4 RSUD R.A.A. TJOKRONEGORO
- BAKTI SOSIAL SUNATAN MASSAL DALAM RANGKA HUT KE-4 RSUD R.A.A. TJOKRONEGORO
- EDUKASI KESEHATAN GIGI PADA SISWA MI UNGGULAN ASH-SHIDDIQIYYAH
HARI HIPERTENSI SEDUNIA
MARI KENDALIKAN HIPERTENSI DENGAN CERDIK
Hari Hipertensi
Sedunia diperingati setiap tanggal 17 Mei. Tema Global Hari Hipertensi Sedunia
Tahun 2021 ini adalah ''Measure Your Blood Pressure Accurately, Control It,
Live Longer''. Indonesia mengadopsi dengan tema: ''Cegah dan Kendalikan
Hipertensi dengan Tepat untuk Hidup Sehat Lebih Lama''. Tema ini bertujuan
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan dan pengendalian
hipertensi yang dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Masyarakat dihimbau
melakukan pengukuran tekanan darah secara mandiri atau di fasilitas pelayanan
kesehatan secara berkala minimal 1 bulan sekali.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi
terjadi pada suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau
tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Hipertensi disebut sebagai the silent killer karena
sering tanpa keluhan, sehingga penderita tidak mengetahui dirinya menyandang
hipertensi dan baru diketahui setelah terjadi komplikasi.
Faktor risiko dari hipertensi
terdiri dari faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang
dapat dimodifikasi. Untuk faktor risiko yang tidak bisa dimodifikasi antara
lain: umur (dengan bertambahnya umur, risiko terkena hipertensi menjadi lebih besar);
jenis kelamin (pria mempunyai risiko 2,3x lebih banyak mengalami peningkatan
tekanan darah sistolik dibanding wanita, setelah memasuki menopause prevalensi
hipertensi pada wanita meningkat, setelah usia 65 tahun akibat faktor hormonal
pada wanita kejadian hipertensi lebih tinggi daripada pria) dan genetik.
Adapun faktor risiko yang dapat
dimodifikasi antara lain: pola makan tidak sehat (Kebiasaan mengonsumsi
makanan tinggi garam atau makanan asin dapat menyebabkan terjadinya hipertensi),
kurang aktivitas fisik (Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan
bertambahnya berat badan yang meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah
tinggi), kegemukan (Kelebihan berat badan ataupun obesitas berhubungan dengan
tingginya jumlah kolesterol jahat dan trigliserida di dalam darah, sehingga
dapat meningkatkan risiko hipertensi), konsumsi alkohol berlebih (Konsumsi
alkohol yang rutin dan berlebih dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan,
termasuk di antaranya adalah hipertensi), merokok (Nikotin dapat meningkatkan
tekanan darah, sedangkan karbon monoksida bisa mengurangi jumlah oksigen yang
dibawa di dalam darah), stress (stres berlebih akan meningkatkan risiko
hipertensi), kolesterol tinggi (Kolesterol yang tinggi di dalam darah dapat
menyebabkan penimbunan plak aterosklerosis, yang nantinya dapat membuat
pembuluh darah menyempit sehingga meningkatkan tekanan darah), diabetes (diabetes
dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah akibat menurunnya eslastisitas
pembuluh darah, meningkatnya jumlah cairan di dalam tubuh, dan mengubah
kemampuan tubuh mengantur insulin)
Tanpa pemeriksaan tekanan darah,
hipertensi menjadi penyakit yang kerap tidak disadari. Itu karena banyak orang
tidak memiliki gejala khusus. Hal itu menjadi alasan mengapa hipertensi disebut
dengan "silent killer". Padahal, kondisi ini dalam jangka
panjang dan tidak terkontrol bisa menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah dan
jantung. Meski begitu, beberapa orang juga merasakan gejala tertentu. Beberapa gejala hipertensi yang
perlu Anda waspadai: 1. Sakit kepala parah 2. Kelelahan atau kebingungan 3.
Pandangan kabur 4. Nyeri dada 5. Sulit bernapas 6. Detak jantung tidak teratur
7. ada darah dalam urin 8. rasa berdebar di dada, leher, atau telinga
Hipertensi
bisa diatasi dengan PATUH yaitu :
P : Periksa Kesehatan Secara Rutin dan ikuti anjuran Dokter
A : Atasi penyakit dengan
pengobatan yang tepat dan teratur
T : Tetap diet dengan gizi
seimbang
U : Upayakan aktifitas fisik dengan aman
H : Hindari asap rokok, alcohol dan zat karsinogenik lainnya
Untuk
mencegah tekanan darah tinggi
dengan CERDIK yaitu :
C : Cek Keehatan
Secara Rutin
E : Enyahkan Asap
Rokok
R : Rajin Aktivitas
Fisik
D : Diet Seimbang
I : Istirahat Cukup
K : Kelola Stres
Segera hubungi dokter apabila merasakan gejala-gejala dari hipertensi.
Penanganan yang tepat dapat meminimalisir terjadinya dampak negatif sehingga
pengobatan bisa lebih cepat dilakukan.