- RSUD R.A.A. Tjokronegoro Gelar Forum Konsultasi Publik, Fokus pada Pengembangan Layanan Kesehatan
- RSUD R.A.A. Tjokronegoro Purworejo Terapkan Nilai-Nilai BerAKHLAK dalam Pelayanan Masyarakat
- HASIL SURVEI KEPUASAN RSUD R.A.A. TJOKRONEGORO SEMESTER I TAHUN 2024
- INFORMASI LAYANAN KLINIK GIGI UMUM
- PENINGKATAN DAN PEMBINAAN DISIPLIN BAGI PEGAWAI RSUD R.A.A. TJOKRONEGORO PURWOREJO
- PENYERAHAN SK PURNA TUGAS BAGI ASN RSUD R.A.A. TJOKRONEGORO
- PERUBAHAN NOMR KONTAK IGD RSUD R.A.A. TJOKRONEGORO PURWOREJO
- DONOR DARAH DALAM RANGKA HUT KE-4 RSUD R.A.A. TJOKRONEGORO
- BAKTI SOSIAL SUNATAN MASSAL DALAM RANGKA HUT KE-4 RSUD R.A.A. TJOKRONEGORO
- EDUKASI KESEHATAN GIGI PADA SISWA MI UNGGULAN ASH-SHIDDIQIYYAH
HARI HEPATITIS SEDUNIA
PELITA HATI sebagai Upaya Cegah Penyakit Hepatitis dimasa Pandemi
Setiap tanggal 28
Juli diperingati sebagai Hari Hepatitis Sedunia yang menjadi moment
untuk meningkatkan perhatian, kepedulian, dan pengetahuan masyarakat terhadap penyakit
Hepatitis. Peringatan Hari Hepatitis Sedunia ke-12 pada tahun 2021 mengangkat
tema “Hep Can’t
Wait atau segera
tangani Hepatitis
yang juga diselenggarakan dimasa pandemi.
Hepatitis merupakan penyakit yang ditandai dengan peradangan pada organ
hati. Hepatitis
dapat disebabkan karena infeksi virus maupun bukan. Pembagian jenis Hepatitis
yang disebabkan oleh infeksi virus, yaitu: 1) Hepatitis A,
disebabkan oleh Virus Hepatitis
A (HAV). Hepatitis A biasanya ditularkan melalui makanan atau air
minum yang terkontaminasi feses dari pengidap Hepatitis A. 2) Hepatitis
B, disebabkan oleh Virus Hepatitis
B (HBV). Hepatitis B dapat ditularkan melalui cairan tubuh yang
terinfeksi Virus Hepatitis B, seperti darah, cairan Miss V, dan air mani. 3) Hepatitis
C, disebabkan oleh Virus Hepatitis C (HCV). Hepatitis C dapat ditularkan melalui cairan tubuh,
terutama melalui berbagi pakai jarum suntik dan hubungan seksual tanpa kondom.
4) Hepatitis D, disebabkan oleh Virus Hepatitis
D (HDV). Virus Hepatitis D tidak bisa berkembang biak di dalam tubuh
manusia tanpa adanya Hepatitis B. Hepatitis D dapat ditularkan melalui darah
dan cairan tubuh lainnya. 5) Hepatitis E, disebabkan oleh Virus Hepatitis
E (HEV). Hepatitis E mudah terjadi pada lingkungan yang tidak
memiliki sanitasi yang baik, akibat kontaminasi Virus Hepatitis E pada sumber
air. Umumnya, ibu yang mengidap Hepatitis B dan C dapat menularkan kepada
bayinya melalui jalan lahir. Hepatitis A dan E dapat
dicegah dengan menjaga kebersihan makanan dan minuman, sementara Hepatitis B,
C, dan D dapat dilakukan dengan tidak menggunakan jarum suntik, alat cukur, dan
sikat gigi secara bergantian.
Selain disebabkan oleh virus, Hepatitis juga dapat terjadi akibat
kerusakan pada hati oleh senyawa kimia, terutama alkohol. Konsumsi alkohol
berlebihan akan merusak sel-sel hati secara permanen dan berkembang menjadi
gagal hati atau sirosis. Penggunaan obat-obatan melebihi dosis atau paparan
racun juga dapat menyebabkan Hepatitis. Pada kasus yang jarang terjadi, Hepatitis
dapat disebabkan oleh penyakit autoimun, yakni kondisi di mana sistem imun
tubuh menyerang dan merusak sel dan jaringan tubuh sendiri.
Gejala umum dari penyakit Hepatitis
adalah demam, mual, nyeri perut, nafsu makan berkurang, cepat lelah, air
kencing berwarna seperti teh, serta warna kekuningan pada mata dan kulit. Untuk
menentukan diagnosa dan penyebab penyakit secara pasti, dokter akan melakukan
pemeriksaan fisik, wawancara riwayat kesehatan, serta gaya hidup termasuk pola
makan dan perilaku kebersihan pasien. Selain itu, dokter juga akan melakukan
beberapa prosedur pemeriksaan penunjang lainnya, termasuk pemeriksaan darah,
untuk penegakan diagnosa penyakit.
Virus Hepatitis merupakan beban
penyakit yang besar di dunia, termasuk di Indonesia. Berdasarkan Riskesdas,
2013 Prevalensi Virus Hepatitis B di Indonesia berkisar 7,1% (sekitar 18 juta)
dan Virus Hepatitis C berkisar 1,01% (sekitar 2,5 juta). Virus Hepatitis sangat
infeksius, terutama Hepatitis B dan C yang dapat menyebabkan Sirosis Hati, dan Kanker
Hati bahkan kematian. Penyebaran Virus Hepatitis B mempunyai karakteristik
sendiri dimana penularan vertikal dari ibu ke anak sangat tinggi. Jika bayi
terinfeksi pada usia sangat dini akan mengakibatkan komplikasi berupa sirosis
dan kanker hati pada usia yang masih muda.
Melihat permasalahan diatas, saat
ini Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan seluruh Dinas Kesehatan
beserta jajarannya memprioritaskan program pengendalian Virus Hepatitis pada
upaya pencegahan, pemutusan rantai penularan dan deteksi dini, tanpa mengurangi
upaya pengobatannya. Hepatitis dapat dicegah dengan upaya promotif-preventif
termasuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Demi suksesnya
Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis di masa pandemi saat ini pemerintah melakukan
upaya pencegahan “PELITA HATI” yaitu :
a. Perilaku Hidup Bersih Sehat
Terapkan perilaku hidup besih dan
sehat untuk mencegah dan mengendalikan hepatitis
b. Imunisasi
Berikan imunisasi secara lengkap dan
tepat waktu untuk memberikan perlindungan dari hepatitis
c. Temukan
Temukan segera dengan deteksi dini Hepatitis
B dan atau C pada ibu hamil dan kelompok berisiko terinfeksi hepatitis lainnya
d. Tangani
Tangani segera dengan melakukan
tatalaksana atau pengobatan secara tepat sesuai anjuran dokter hingga sembuh/
virus terkontrol dan tidak menularkan ke orang lain
e. Hilangkan Hepatitis
Lakukan upaya pencegahan dan
pengendalian secara dini dan tepat sehingga hepatitis dapat dieliminasi
Mari
bersama tingkatkan kesadaran akan bahaya penyakit Hepatitis dan pecegahannya
dengan gaya hidup sehat.